Kapolres Ungkap Data Kekerasan Perempuan dan Anak di Bulukumba saat Orasi 16 HAKTP

  • Bagikan
Kapolres Bulukumba AKBP Suryono Ridho Murtedjo bersama Kanit PPA Polres Bulukumba, Ketua APSAI Andi Makkasau dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak Bulukumba dr Wahyuni saat kampanye 16HAKTP di Bulukumba.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kapolres Bulukumba AKBP Suryono Ridho Murtedjo menyambut baik kegiatan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang digelar Koalisi Stop Kekerasan Perempuan dan Anak Bulukumba, Minggu 4 Desember 2022.

Saat mengambil bagian dengan berorasi di hadapan ratusan peserta aksi, Kapolres menyatakan komitmennya dan mendukung setiap upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Saya dukung kegiatan ini. Masalah kekerasan perempuan dan anak memang harus ditangani bersama. Harus dicari akar masalahnya. Setelah kita menyadari pentingnya perlindungan perempuan anak, mari kita turun langsung ke daerah-daerah. Tidak sekadar wacana dan formalitas belaka," tegasnya.

Kapolres juga mengungkapkan data kasus kekerasan perempuan dan anak yang masuk di Polres Bulukumba selama 2022. "Laporan yang masuk khusus kasus kekerasan terharap perempuan sebanyak 24 kasus. Sudah 17 kasus P21 dan masuk ke kejaksaan dan disidangkan. Kekerasan anak ada 40 kasus. Sudah berhasil diselesaikan 35 kasus dan 5 kasus masih berjalan," urai Kapolres.

Ia juga menyatakan keprihatinan dengan banyaknya anak-anak terlibat kriminalitas. "Di Bulukumba ini ada fenomena anak-anak terlibat kriminalitas. Terutama pembusuran. Saya sampai bingung kok mereka bisa sudah sampai sejauh itu ya," ujar Suryono.

Kapolres meminta, orang tua dan lingkungan terdekat bisa lebih peduli. "Saat pertama datang ke Bulukumba saya mulai keliling kota terutama malam hari. Saya kaget karena menemukan anak-anak masih banyak yang berada di luar rumah. Loh orang tuanya ini kemana? Kok sudah larut malam anak-anak dibiarkan berada di luar rumah," kata Kapolres.

Karenanya Kapolres meminta perhatian dan pola asuh lebih baik lagi agar anak-anak dan generasi Bulukumba bisa menjadi generasi emas. (rs)

  • Bagikan