Cerita Sang Penyaksi saat Arief Sirajuddin Pimpin Gowa

  • Bagikan
H Sila (kiri) bersama Ilham Arief Sirajuddin

GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Mata H Sila berkaca-kaca, suaranya berubah sedikit parau saat mulai bercerita bagaimana Kol Pol (Purn) H. Arief Sirajuddin menciptakan kebiasaan baru saat menjabat Bupati Gowa (1976-1984). Arief Sirajuddin adalah ayah dari wali kota Makassar 2004-2014, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

"Yang paling terkenang bagi kami adalah kebiasaan Haji Arief mengajak orang-orang makan bersama di rumah jabatan. Itu kebiasaan baru yang tidak ada sebelum-sebelumnya. Membuat rumah jabatan bupati seperti rumah yang selalu terbuka untuk semua warga Gowa," kenang H Sila, saat menyambut kehadiran IAS di pesta pernikahan cucunya, St Hardiyanti dan Fachmi Hasyari, di Dusun Manyampa, Desa Tanah Karaeng, Kec Manuju, Kab Gowa, Sabtu 9 September 2023.

H Sila (76) begitu dekat dengan Bupati Gowa ketika itu karena menjabat sebagai Kepala Desa Pattallikang (sebelum dimekarkan menjadi Desa Tana Karaeng--red). Dulu masih bernama Kec Parangloe sebelum dimekarkan menjadi Kecamatan Manuju.

H Sila dilantik langsung oleh Arief Sirajuddin pada Februari 1982. Dia berstatus kepala desa termuda ketika itu dan bertugas hingga November 2003. Saat pelantikan, H Sila memotong sapi dan kerbau, dan  dia mendapat hadiah khusus dari bupati berupa televisi hitam putih.

"Istimewanya lagi, setiap acara makan bersama di rujab itu, Pak Bupati sendiri yang sibuk berkeliling menyapa dan mengajak undangan untuk tambah makanan. Saya ingat sekali, setiap kunjungan ke wilayah Sapayya, pasti beliau singgah di rumah kami," kata H Sila.

Kerabat IAS, Saad Iranda Dollar bercerita, kisah H Sila tentang kebiasaan ayah IAS mengajak orang banyak makan bersama juga menurun ke anaknya, IAS.

"Kebiasaan H Arief Sirajuddin memberi makan orang banyak itu masih terjaga hingga hari ini oleh anak-anaknya. Di Jalan Maipa, kediaman IAS saat masih kecil, rutinitas makan siang bersama warga setiap selesai salat Jumat masih berlangsung. Kebiasaan itu berlangsung sejak 1983, dan sudah 40 tahun lamanya. Saya yakin, itu menjadi amal jariyah bagi almarhum," tegas anak mantan Bupati Enrekang itu. (ewa)

Penulis: Baso MarewaEditor: Redaksi
  • Bagikan