Pelajar di Bulukumba Belajar Demokrasi dan Cegah Politik Uang

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Guna meminimalisir praktik politik uang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bukukumba, menggelar sosialisasi untuk anak Sekolah Menangah Atas (SMA/sederajat). Kegiatan tersebut dipusatkan di SMKN 1 Bulukumba dengan menghadirkan Ketua Bawaslu Provinsi Sulsel, HL Arumahi sebagai pembicara.

Dalam penyampaiannya, Arumahi berpendapat, posisi pemilih pemula sangatlah strategis dalam partisipasi pemilu dan pemilihan. Selain akan melahirkan pemilih yang cerdas sekaligus bisa menjadi pamong dalam melahirkan proses demokrasi yang berkualitas.

“Edukasi tentang pemilu di sekolah-sekolah sangatlah kurang. Padahal potensi pelajar sebagai pemilih pemula sangat strategis untuk ikut mengambil bagian dalam penyelenggaraan pemilu. Hal itulah yang mendorong Bawaslu menyasar pemilih pemula melalui program Bawaslu Goes To School,” urainya.

Menurut Arumahi, salah satu penyebab pemilih pemula menjadi sasaran politik uang adalah kurangnya pemahaman terhadap anak muda mengenai bahaya politik uang. Sehingga melalui program Bawaslu Goes To School diharapkan dapat memberikan pendidikan politik, agar sejak dini mereka dapat memahami hakikat demokrasi dan bisa membentuk karakter pemilih yang baik.

Di hadapan Kepala Sekolah dan Pelajar SMA/SMK, Arumahi menjelaskan meski tahapan belum dimulai, Bawaslu terus melakukan pendidikan politik dan demokrasi. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan Bawaslu seperti Bawaslu Goes To Campus, Bawaslu Goes To School, Kemah Pengawasan pemilu partisipatif serta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif.

Sama yang disampaikan Koordinator Divisi Hukum, Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bulukumba, Bakri Abubakar yang menjelaskan jika Bawaslu, sesuai undang-undang diberikan beberapa tugas seperti melakukan pencegahan, pengawasan dan penindakan pelanggaran serta penyelesaian sengketa.

“Bawaslu Bulukumba telah berikhtiar untuk selalu melakukan kerjasama baik dari organisasi, mahasiswa serta pemilih pemula, karena pada Pilkada tahun 2020 Bawaslu Bulukumba menangani 60 kasus baik kasus netralitas ASN serta politik uang, sehingga melalui kegiatan ini diharapkan adanya partisipasi oleh semua pihak dalam melakukan pengawasan,” urainya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Bulukumba Ambo Radde Junaid menjelaskan tujuan pelaksanaan Bawaslu Goes To School untuk mengenalkan Bawaslu kepada pelajar SMA/SMK. Selain itu sebagai ajang sosialisasi memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula.

“Kami mengajak kepada pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024, sebagai pemilih pemula dapat memberikan edukasi kepada keluarga bagaimana bahaya politik uang, ujaran kebencian dan berita bohong,” jelasnya.

Pada kegiatan tersebut juga berlangsung penandatanganan perjanjian kerjasama pengawasan partisipatif antara Bawaslu Bulukumba dengan Cabang Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Wilayah V.(faj).

  • Bagikan