Karya Penenun Toraja Raih Penghargaan Kerajinan Tenun Terbaik di Inacraft 2023

  • Bagikan
Tenun Toraja yang mendapatkan penghargaan di Inacraft 2023.

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Karya tenun dari Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan membawa kebanggaan. Kain lukis motif ukiran Toraja meraih penghargaan dari Asephi sebagai karya tenun terbaik di Inacraft 2023, yang digelar di Jakarta.

Sang Desainer, Yarden menjelaskan, karyanya tersebut dibuat penuh kesabaran dengan metode lukis manual bermotif ukiran Toraja. Menggunakan alat lukis kuas, cat acrylic dan pigmen pewarna, kain tenun ini bukan hanya berguna sebagai penutup tubuh, tetapi juga multiguna sebagai hiasan dinding.

"Motif ukiran Toraja Barre Allo pada kain ini, dengan Barre dalam bahasa Toraja artinya bulatan, dan Allo artinya matahari. Jadi pa'barre allo artinya ukiran yang menyerupai bulatan matahari yang memancarkan sinarnya. Barre Allo merupakan tanda kemuliaan kepada Tuhan yang telah menciptakan matahari," terang Yarden, Jumat 3 Maret 2023.

Yarden menerangkan, motif itu dimaknai sebagai lambang kebesaran, keagungan, dan kebanggaan bagi masyarakat Toraja. Serta merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat, memiliki tujuan yang sama dari Suku Toraja negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo.

"Dan motif ukiran Toraja pa'kapu' baka (kapu' artinya ikatan dan baka artinya bakul) bermakna harapan agar keturunan senantiasa bersatu, bersehati, dan sejiwa dalam masyarakat. Dengan harapan rumpun keluarga hidup damai dan sejahtera dan dapat menjaga rahasia-rahasia yang dapat merugikan orang banyak," ulasnya.

Motif lainnya yang terpampang pada karya tenun itu adalah Rumah Tongkonan. Rumah adat Toraja yg di bangun di Tongkonan (tongkonan merupakan lahan bersama seluruh rumpun keluarga) yang merupakan tempat berkumpul atau pertemuan keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar.

Menurut falsafah hidup orang Toraja, Rumah Tongkonan memiliki makna yang luas yaitu budaya, sikap, dan perilaku orang Toraja.

"Motif pada pinggir kain disebut motif ukiran Toraja Pa'tanduk Ra'pe (tanduk artinya tanduk dan ra'pe artinya menyebar seperti cabang kayu lalu pangkal cabangnya agak turun ke bawah lalu ujungnya melengkung ke atas) yang memiliki makna bahwa pemilik rumah dan lumbung adalah orang yang bijaksana, berani, berkuasa dan kaya," papar Yarden.

Pemilik usaha Art Den di Kabupaten Tana Toraja ini mengaku dapat memproduksi 10 hingga 15 pieces kain ukuran 200 cm × 100 cm. Juga produksi untuk kain yang berukuran lebih kecil dari itu.

Selain, karya tenun asal Kabupaten Tana Toraja yang mendapatkan penghargaan, juga produk kerajinan dari kabupaten/kota lainnya yang menarik para buyer. Terutama produk dari perajin dan penenun dari Kabupaten Bulukumba yang menghadirkan tenun Kajang dan tenun Bira.

Kepala Dinas Perindustrian Sulawesi Selatan Ahmadi Akil mengatakan, penilaian penghargaan pada karya tenun di Inacraft punya standar tinggi. Di antaranya ramah lingkungan, etnik, dan nilai kreativitas tinggi. Ketiga kriteria itu dipenuhi oleh tenun Toraja

"Dia mengusung etnik kedaerahan tapi punya inovasi yang tinggi, sehingga potensi mendapatkan pasar yang lebih besar. Kualitas tenun juga sangat bagus," ujar Akil, kemarin.

Karya tersebut juga dinilai tidak monoton dengan hanya mengandalkan ikonik Toraja pada Rumah Tongkonan, juga masih mengandalkan warna alam. Dengan penghargaan tersebut, pemerintah sebut Akil, akan terus mensupport para pelaku UMKM kerajinan untuk mendapatkan pasar yang lebih luas. Tidak hanya regional, tapi nasional dan internasional.

"Jangan sampai hari ini dapat award besok hilang. Kita cari tahu misalnya titik lemahnya di mana, pengrajinnya juga harus semakin punya keinginan untuk maju. Saya yakin setelah mendapatkan penghargaan itu termotivasi lah para pengrajin lain juga untuk maju," beber Akil.

Semua tenant yang diboyong Pemerintah Provinsi Sulsel ke Inacraft 2023 juga mendapatkan masing-masing buyer dari dunia internasional. (rls)

  • Bagikan