Aisyiah Boarding School; Muda dan Berprestasi

  • Bagikan

PINRANG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Aisyiah Boarding School (ABS) salah satu amal usaha Muhammadiyah yang berlokasi di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, adalah sekolah jenjang menengah pertama atau (SMP) yang menerapkan sistem sekolah berasrama. Di mana peserta didik, para guru dan pengelola tinggal di lingkungan asrama dalam kurun waktu tertentu.

Meski usianya baru memasuki tiga tahun sejak proses pendiriannya yang dimulai pada Tahun 2019, ABS telah mampu mengukir sederet prestasi di bidang akademik dan non akademik. Baik di tingkat kabupaten maupun di level nasional. Diantara prestasi tersebut adalah Juara 1 Lomba Matematika yang diadakan oleh Master Course Pinrang Tahun 2020. Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris, juara 2 Lomba Essay Bahasa Inggris dan juara 3 Lomba MSQ pada Matic Andalan 2023 Se-Sulselbar di SMAN 11 Pinrang. Juara 1 Lomba Kemah Terbaik dan Juara 3 Lomba Pidato Bahasa Inggris pada kegiatan Kemah Tahfidzdan Bahasa V Tingkat Provinsi yang dilaksanakan oleh LP2M PWM Sulsel di Bantaeng tahun 2022. Pada Lomba KSN yang diadakan di Kabupaten Pinrang, ABS mendapatkan Juara 2 Mapel IPA dan IPS. Juara 2 Seni Tari Tingkat Kabupaten pada HUT Pinrang ke 63. ABS juga merupakan peraih medali emas, perak dan perunggu tingkat nasional pada ajang Lomba Jenius Science Olmypiad 2023 dan Smart Science Student Olympiad 2023.

Sederet prestasi ABS yang signifikan mengingat usia ABS yang baru melakukan penamatan pertama di Tahun 2023 ini, tentunya penting melihat bagaimana proses pembelajaran, program dan kegiatan apa saja yang dilakukan di ABS.

Aisyiah Boarding School (ABS) yang telah menggunakan kurikulum merdeka belajar dan berhasil lulus sebagai sekolah penggerak Angkatan 2, didirikan sebagai salah satu lembaga pendidikan alternatif dengan berdasarkan tiga hal. Pertama, kondisi masayarakat yang berubah heterogeny, majemuk, dan plural. Kedua, keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik mendorong tuntutan pemenuhan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Ketiga, cara pandang religiusitas, modernitas membawa implikasi negatif dengan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Berdasarkan ketiga hal ini diharapkan kehadiran ABS mampu menyelenggarakan program pendidikan yang dapat membentuk kematangan spiritual dan emosi, ketajaman fikir dan skill serta integritas yang terpuji.

ABS dibangun di tanah seluas 8000 m2, memiliki 16 ruangan terdiri dari ruang kelas, TU, laboratorium, praktek, ibadah, guru, pimpinan, toilet, gudang, olahraga, OSIS dan Bimbingan dimanfaatkan oleh 89 siswi, 12 pengajar, 3 penyelenggara dan 2 staf.

Adapun program ABS Program Sekolah dan Boarding. Tahfidz, target 1 juz/tahun atau bisa hafal 1-3 juz tamat dari ABS. Pencapaian saat ini, kelas 7 (1-2 juz), kelas 8 (2-3), kelas 9 (5-8,5 juz). Tahsin, perbaikan bacaan mengaji. Ibadah sunnah seperti shalat sunnah dhuha dan tahajjud. Puasa sunnah seperti Senin-Kamis, Arafah, Asyura, Syawal. Adab-adab perempuan dalam islam (Adabul mar'ah fil islam) termasuk budaya-budaya ucapan terima kasih, permohonan maaf, tabe/permisi, ijin, salam dll sangat diperhatikan. Wisata literasi ke Perpustakaan daerah dan kearsipan juga menjadi program prioritas. Termasuk menghadirkan kunjungan mobil dan motor perpusatakaan.

Kegiatan Intra dan Ekstrakurikulernya beragam. PR IPM sebagai OSIS pada lembaga pendidikan lingkup Muhammadiyah & 'Aisyiyah. Ada kepanduan Hizbul Wathan (pramuka), Tapak Suci Putra Muhammadiyah, English Conversation Club ABS, Firqatul Arabiyah (Arabic Club) ABS, dan  Pena ABS. ABS bahkan sudah menerbitkan satu buku antologi dan segera terbit satu buku tahun ini kolaborasi KAM ABS ART Club, wadah bagi mereka yang memiliki bakat seni.

Pengembangan Kompetensi SDM

Kepala sekolah melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) rutin melakukan Bimbingan teknis  yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang. Guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Komunitas Pendidik, Komunitas Praktisi (BERKEMAJUAN), Bimtek literasi dan numerasi bagi Guru.

Sulaiman Suju (36), Kepala sekolah ABS mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki ABS belumlah maksimal. “Kalau berbicara ruang kelas, sebenarnya belum layak dikatakan kelas, karena ukurannya cuman lebih kurang 3x7 meter. Jumlah siswa dalam 1 ruangan kami batasi maksimal 17 siswa”, kata Sulaeman. “Dan anak-anak kami juga belum mendapatkan pembimbingan khusus, masih dalam tahap ujian kompetensi individu mereka dan alhamdulillah hasilnya sudah cukup membanggakan sekolah," kata beliau mengakhiri percakapannya. (rls)

  • Bagikan