Gelar Policy Fest 2023, Think Policy Berharap Publik Kian Mengerti Isu Lintas Generasi di Dalam Kebijakan Publik

  • Bagikan

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Tantangan dan kesempatan berbagai isu seperti krisis iklim, transisi digital, dan inklusi sosial kian dinamis dan mendorong kebijakan publik beradaptasi cepat. Sementara itu, proses pembuatan sebuah kebijakan publik perlu memastikan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Sehingga kebijakan publik harus melibatkan masyarakat luas, termasuk organisasi kemasyarakatan, sektor swasta, dan orang muda.

Oleh karena itu Think Policy, platform satu pintu yang bertujuan untuk mengatasi tantangan kebijakan publik antargenerasi melalui solusi berbasis bukti dan empati, menghadirkan event istimewa bagi para pegiat kebijakan publik, Policy Fest pada Sabtu (16/6) di Balai Kota DKI Jakarta. Policy Fest 2023 akan mengangkat tema utama “Think Intergenerational: Bridging the Solutions of Today and Tomorrow.” Tema ini mengusung pesan bahwa kolaborasi lintas sektor dan generasi menjadi kunci dalam menemukan solusi permasalahan kebijakan yang ada saat ini maupun esok hari.

Founder dan CEO Think Policy, Andhyta Firselly Utami menuturkan pentingnya keterlibatan publik dalam isu-isu kebijakan publik. “Policy Fest merupakan festival yang hadir untuk memfasilitasi publik agar lebih sadar, paham, dan terlibat dalam diskusi isu-isu terdepan kebijakan publik. Kami hadir untuk menjembatani antara pemerintah, masyarakat, periset dan segenap pegiat di sektor kebijakan publik. Harapannya kegiatan ini bukan hanya bisa menghasilkan diskusi namun sekaligus menjadi wadah berjejaring dan bertukar paham akan berbagai aspek penting seputar kebijakan publik. Kami berharap inisiatif ini bisa menghadirkan solusi alternatif berbasis data dan empati yang bisa menjangkau segenap stakeholders.”

Najelaa Shihab, selaku Patron Think Policy, menuturkan, “Proses mengetahui dan memahami adalah jembatan penting yang menghubungkan pengalaman masa lalu, realita saat ini, dan aspirasi masa depan. Dengan menyediakan wadah bertukar pengalaman, berbagi wawasan, dan meneliti berbasis bukti, kita menumbuhkan individu yang berkontribusi aktif dalam siklus pembuatan kebijakan dan masyarakat yang berjuang untuk keputusan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi rakyat.”

Yanuar Nugroho, Patron Think Policy, menambahkan, "Sumber daya manusia yang kompeten, kesetiaan pada proses, dan orientasi pada solusi merupakan roda gigi vital yang mendorong kebijakan publik yang efektif. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut perlu menjadi bagian dari diskusi antar sektor untuk menciptakan kebijakan publik yang efektif."

Secara khusus, Policy Fest 2023 akan mengangkat 3 (tiga) sub-topik yaitu krisis iklim, ekonomi digital, dan inklusi sosial. Acara ini akan mengundang pemangku kebijakan, gerakan masyarakat sipil, akademisi dan peneliti, pelaku industri, serta dihadiri oleh profesional muda dan berbagai elemen masyarakat. Policy Fest 2023 merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta ke-496.

Di tahun 2023-2025, Think Policy akan fokus dalam memperluas dan memperdalam dampak dari hasil inisiatif melalui tiga faktor kebijakan publik yang efektif: (1) kepemimpinan dan bakat yang tepat, (2) proses yang partisipatif dan kolaboratif, dan (3) solusi berbasis bukti dan empati.

Salah satu manifestasinya adalah Think Policy Courses, koleksi kelas dan materi belajar online dalam platform Massive Open Online Courses (MOOCs) dengan harga terjangkau yang dirancang untuk semua orang yang ingin mulai belajar atau mendalami komponen dalam kebijakan publik. Think Policy Courses adalah salah satu produk dari unit Academy untuk peningkatan kapasitas. Produk Think Policy lainnya terdiri dari Forum (dialog kebijakan), Advisory (analisis dan rekomendasi), Insights (jangkauan publik), dan Community (jaringan praktisi profesional). (rls)

  • Bagikan