Kemarau Panjang, Krisis Air di Bulukumba Jadi Ancaman

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Fenomena iklim yang berpengaruh pada penurunan hujan yang disebut dengan istilah El Nino diprediksi akan melanda Indonesia pada Juli atau Agustus 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis Indonesia akan masuk dalam fenomena kemarau kering akibat kedatangan El Nino.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Akrim Amier menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya El Nino sudah 50 sampai 60 persen.

Menurut Akrim, kemarau panjang akibat El Nino dapat berpotensi terjadinya kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Kabupaten Bulukumba.

Untuk mengantisipasi hal tersebut BPBD Bulukumba telah menyiapkan langkah-langkah awal.

"Untuk mengantisipasi kekeringan di areal persawahan kami telah berkoordinasi dengan OPD terkait dalam hal ini Dinas Pertanian agar penyiapkan pompa air untuk petani," kata Akrim.

Sementara untuk pemenuhan air konsumsi, menurut Akrim pihaknya akan menyiapkan armada untuk mengantarkan air bersih ke tempat-tempat rawan krisis air.

"Untuk di Bulukumba ada beberapa wilayah yang kerap dilanda krisis air apabila terjadi kemarau panjang," kata Akrim.

Akrim mengungkapkan, wilayah yang kerap mengalami kekurangan air bersih apabila dilanda kemarau panjang di antaranya Desa Mario Rennu, Gunturu, dan beberapa wilayah di Kecamatan Ujung Loe. (ewa/has/B)

  • Bagikan