BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Cita-citanya hanya menggantung entah akan tercapai atau pupus dihantam badai. Sedari kecil Fitri Ramadani, bercita-cita sebagai guru, namun keterbatasan ekonomi membuat dia putus sekolah. Ibunya, Masnahari, terbaring sakit di Rumah Sakit Umum Andi Sulthan Dg. Radja akibat divonis penyakit gula.
Saat ini, Fitri memilih menepis cita-citanya lantaran ingin mengabdikan diri untuk merawat ibunya.
Kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, gadis yang hanya mengenyam pendidikan sampai di bangku kelas satu SMA ini berkisah bahwa hidup keluarganya tak sama dengan kebanyakan masyarakat yang berkecukupan. Ia malah mengaku karena keterbatasan ekonomi mimpinya untuk melanjutkan pendidikan harus dikubur dalam-dalam.
“Iye kak sudah 7 bulan saya berhenti. Selain karena tidak ada lagi yang membiayai, saya juga harus fokus merawat mamaku yang sakit,” katanya, Senin, 19 Juni 2023.
Warga Desa Buhung Bundang, Kecamatan Bonto Tiro ini, mengaku bahwa tekadnya untuk terus melanjutkan sekolah masih besar namun keadaan yang memaksanya untuk menahan diri.
“Merawat orang tua adalah jauh lebih mulia dari cita-cita yang saya dambakan sejak dulu, yah maumi diapa kak, ini juga jalan yang dikasi Tuhan, harus saya ikhlas dan tabah jalani, yang saya harap saat ini mamaku bisa sembuh kembali,” ucapnya.
Bahkan dia mengaku, tidak lama lagi dirinya akan dinikahkan oleh orang tua dan keluarganya meski diakui bahwa pernikahan tersebut belum didambakan lantaran usianya yang masih terbilang muda.
“Yah atas keinginan orang tua dan keluarga tentu saya harus berbakti,” tambahnya.
Dikatakan, jika ingin memilih dirinya hanya mau bersekolah hingga lulus SMA saja, karena dengan memiliki ijazah SMA bisa lebih sedikit memudahkan dirinya mendapatkan pekerjaan.
“Bapak saya hanya petani serabutan yang tidak tentu penghasilannya," ujarnya.
