Golkar Bulukumba Diterjang Isu Kisruh Perebutan Nomor Urut Caleg hingga Mahar Politik

  • Bagikan
Pimpinan DPD II Golkar Bulukumba bersama sejumlah pengurus sebelum terjadinya kisruh Bacaleg

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kisruh internal kembali berhembus dari tubuh Dewan Pimpinan Daerah tingkat kedua (DPD II) Partai Golkar Bulukumba, kali ini persoalan perbeutan nomor urut Caleg di dapil 2 Bulukumba, Gantarang-Kindang.

Bacaleg partai Golkar dapil Gantarang-Kindang Ismail Papo yang sebelumnya berada di nomor urut 1 dikabarkan bakal tergeser oleh Hamzah Pangki yang sebelumnya berada di nomor urut 4.

Kabar tersebut beredar pasca ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufan Pawe berkunjung langsung ke kediama Hamzah Pangki beberapa waktu lalu.

Ketua DPD II Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin yang dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID membenarkan bahwa nomor urut semua Bacalegnya memang masih memungkinkan untuk berganti selama masih belum penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) di KPU.

"Jadi apa yang berkembang bahwa Ismail Papo yang kemarin di DCS nomor urut 1 tergeser oleh Andi Hamzah Pangki seperti yang ada di berita yah, itu memungkinkan. Dan di Partai Golkar itu hal yang lumrah aja," ujar Nirwan saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID pada Minggu, 1 Oktober 2023.

Nirwan menerangkan persoalan nomor urut caleg di Partai Golkar termasuk di Kabupaten Bulukumba direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dengan berbagai pertimbangan salah satunya hasil survei.

"Di Golkar itu dilihat juga survei dan lain-lainnya, walaupun di DPD II kita mengusulkan itu (nomor urut, red) tapi DPP yang merekomendasikan dengan nomor urut yang ada. Jadi kita menerima dari DPP apa yang telah direkomendasikan," terangnya.

Kendati demikian, Nirwan menekankan keputusan soal pergantian nomor urut 1 caleg Gantarang-Kindang dari Ismail Papo ke Hamzah Pangki belum final selama belum ada penetapan DCT oleh KPU Bulukumba.

"Kita lihat nanti saat penetapan DCT, apakah ada perubahan atau tidak dari DCS atau DCT. Tapi Caleg Partai Golkar saya rasa nomor urut bukan persoalan karena bukan itu yang membawa kita ke parlemen melainkan jumlah suara nantinya," katanya.

Nirwan Arifuddin juga membantah isu soal mahar politik hingga ratusan juta yang telah dibayarkan oleh Calegnya dalam penentuan nomor urut.

"Wah hebat sekali itu kalau harus bayar ratusan juta untuk sebuah nomor urut. Siapa yang bilang begitu? Itu (kabar) tidak bisa dipertanggungjawabkan..Saya tidak mau komentar soal itu," tandas Nirwan Arifuddin.

Sementara itu, Bacaleg Partai Golkar dapil Gantarang-Kindang, Ismail Papo dimintai tanggapan soal kabar tergesernya dia dari nomor urut 1 mengaku belum mendapatkan informasi resmi partainya.

"Saya belum dapat informasi (resmi), kita tunggu saja tanggal 4 Oktober 2023 (Penetapan DCT)," kata Ismail Papo.

Padahal sebelumnya Ismail Papo telah mencetak alat peraga kampanye yang bertuliskan namanya berada di nomor urut 1 Bacaleg Partai Golkar dapil Gantarang-Kindang.

"Ditempel kembali (dengan nomor lain) kalau memang ada (perubahan nomor urut). Pokoknya saya ikuti prosedur, saya tidak mau terlalu banyak berkomentar, saya mengikuti arahan DPP saja," tegas Ketua DPC Golkar Gantarang tersebut.

Ismail juga membantah isu yang beredar soal mahar ratusan juta rupiah yang telah dikeluarkan sebelumnya untuk mendapatkan nomor urut 1 di partai Golkar.

"Tidak ada, saya tidak mau berkomentar. Tidak ada begitu-begitu (mahar politik, red), tidak ada, tidak ada, tidak ada yah," tandas Ismail Papo.

Dikonfirmasi terpisah, Andi Hamzah Pangki juga mengaku masih menunggu informasi resmi dari DPP soal nomor urutnya di Partai Golkar.

"Kalau kabar yang beredar memang ada perubahan nomor urut hampir di semua dapil termasuk di Gantarang-Kindang. Tapi saya menunggu informasi resmi dari DPP," singkat mantan Ketua DPD II Golkar Bulukumba ini. ***

  • Bagikan