SMPN 1 Bantaeng Gunakan Sistem Pemilu di Pemilihan Ketua Osis

  • Bagikan
Suasana pemilihan ketua osis SMPN 1 Bantaeng. (Ist)

BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP Negeri 1 Bantaeng berlangsung dengan mengedepankan nilai-nilai demokratis. 

Kegiatan ini menjadi perwujudan partisipasi aktif seluruh siswa-siswi dalam menentukan pemimpin atau ketua OSIS berserta wakil mereka untuk masa bakti 2023 - 2024, Sabtu 18 November 2023.

Pelaksanaan yang diselenggarakan melibatkan siswa-siswi didampingi guru-guru dilakukan secara demokratis dan transparansi layaknya Pemilihan Umum (Pemilu) untuk menentukan pemimpin disebuah daerah. Hal tersebut guna menanamkan nilai demokrasi siswa-siswi sejak dini.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 1 Bantaeng Yusran Mahfud mengatakan, sistem pemilihan ketua OSIS tersebut sengaja diimplementasikan dari sistem pemilu untuk memberikan pemahaman nilai demokrasi siswa-siswi.

"Ini memang dirancang menyerupai sistem pemilu pada umumnya, surat suaranya, pencoblosannya sampai perhitungan suaranya menyerupai," kata Yusran.

Tak tanggung-tanggung untuk melancarkan pemilihan OSIS tersebut, juga dibentuk pelaksanaan pemilu layaknya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Komisi Pemilihan OSIS (KPO) yang bertugas menyelenggarakan tahapan pemilu.

"Mereka (siswa-siswi, red) toh tidak tahu bagaimana sistem pemilu diluar, makanya kami rancang bagaimana supaya mereka tahu sistem pemilihan kita sekarang," kata dia.

Yusran juga mengaku pelaksanaan secara online atau e-voting bisa mereka gunakan. Namun, ada hal menarik lainya yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi sehingga dilaksanakan secara manual.

"Sebenarnya bisa sekali ji kami laksanakan secara online, voting tapi itu yang kami mau ajarkan ke anak-anak sistem pemilihan ada di Indonesia saat ini" kata dia.

Diharapkan dengan apa yang dilakukan siswa-siswi hari ini menjadi sebuah pegangan kedepanya saat dapat memilih pada pemilu sudah tidak canggung lagi sebab sudah didapati disekolah.

"Berharap nanti anak-anak kalau sudah bisa memilih sudah tidak canggung karena sudah mi belajar disini bagaimana berdemokrasi dalam pemilu," tutupnya. (mad/has/b)

  • Bagikan