Mengenal Komunitas Peduli Berbagi Bulukumba

  • Bagikan
Relawan Koper saat menyalurkan bantuan

Komunitas Peduli Berbagi atau lebih dikenal dengan nama Koper, merupakan komunitas relawan kemanusian. Saat ini komunitas ini dipimpin oleh Taufik.

Ia bercerita bahwa komunitas ini resmi dibentuk pada 29 September 2019 lalu, namanya sendiri Koper merupakan usulan dari beberapa rekan relawan.

"Setelah didiskusikan bersama rekan-rekan relawan, maka disepakati nama dari komunitas ini adalah Koper, dimana penamaan sebagai Koper memiliki makna tersendiri," katanya.

Menurut pria yang berprofesi sebagai guru ini bahwa pada hakekatnya Koper memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan, wadah dan lainnya.

"Sehingga rekan-rekan relawan memaknai bahwa dengan dinamakannya sebagai Koper maka komunitas ini akan menjadi wadah untuk berbagi, wadah bagi warga kurang mampu," jelasnya.

Pada proses pendistribusian bantuan, awalnya juga dilakukan dengan program sedekah kertas, namun belakangan ini program ini dianggap kurang efektif, sehingga relawan fokus pada penyaluran bantuan secara mandiri.

"Jadi bantuan yang kami salurkan itu biasanya dari pribadi masing-masing, ada juga dari donatur, bahkan kami juga beberapa kali bekerja sama dengan Baznas Bulukumba," jelasnya.

Taufik menambahkan, awal mula dibentuknya Koper ini, adalah keprihatinan terhadap masih banyaknya warga kurang mampu di Kecamatan Bulukumpa yang belum tersentuh bantuan.

"Awalnyakan saya bergabung di KKA (Komunitas Keluarga Angkat) dan saya termasuk juga salah satu inisiator KKA, hanya saja saat itu saya melihat ada beberapa warga di kecamatan saya di Bulukumpa, sehingga saya bersama rekan saya Iwa memutuskan untuk membuat komunitas sendiri maka terbentuklah Koper ini," tutupnya. (*)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Haswandi Ashari
  • Bagikan