Waspada Sambaran Petir, Tiga Warga Tewas

  • Bagikan

GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Masyarakat perlu berhati-hati saat pergantian musim kemarau ke musim penghujan seperti saat ini. Utamanya masyarakat perlu waspada saat terjadi petir.

Pasalnya, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban sambaran petir. Tak sedikitnya diantaranya meninggal dunia.

Dari data yang dihimpun untuk wilayah Kabupaten Gowa dan Takalar, sejak bulan November -Desember 2023 ini sudah ada 4 orang warga yang tersambar petir. 3 diantara warga itu harus meregang nyawa akibat tersambar petir. 

Di Gowa misalnya, seorang petani bernama Dg Bundu (50) warga Desa Parang Lompoa Kecamatan Bontolempangang, Kabupaten Gowa tewas ditempat usai disambar petir. 

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa 5 Desember 2023, sore saat Dg Bundu sedang berada di tengah sawahnya bersama istrinya. 

Tiba-tiba datang hujan deras disertai petir dan menyambar korban hingga tewas. Istri korban pun histeris melihat suaminya itu sudah tidak bernyawa. 

Warga kemudian mengevakuasi korban ke rumah duka di Desa Parang Lompoa. Peristiwa ini dibenarkan oleh Kepala Dusun setempat, Ammang Dg Ngewa. 

"Benar korban meninggal karena tersambar petir kemarin sore di tengah sawah. Korban sudah dimakamkan hari ini," ujarnya, Rabu 6 Desember 2023. 

Sementara di Kabupaten Takalar, tiga warga Dusun Bontoa, Desa Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara , Kabupaten Takalar disambar petir pada Kamis 30 November 2023. 

Peristiwa itu terjadi saat hujan sedang melanda Kabupaten Takalar. Dimana ketiga warga yang masing-masing bernama Nasrullah Daeng Sassa (43) pekerjaan petani, Nirwan Umur (20), dan Jabbar (16) pelajar disambar petir. 

Nahas dalam peristiwa itu, Nasrullah Nasrullah Daeng Sassa (43) dan Nirwan (20) meninggal dunia akibat tersambar petir. Sedangkan Jabbar (16) selamat dan dilarikan ke Rumah Sakit.

Camat Polongbangkeng Utara, Ardianto Radjab  membenarkan hal tersebut."Iya benar dua orang warga Desa Ko’mara yang tewas disambar petir," katanya dikonfirmasi.

Dia menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Awalnya Nasrullah, Nirwan dan Jabbar sedang membersihkan tempat pembibitan padi di sawah mereka.

Selang beberapa menit tiba-tiba hujan mengguyur disertai petir.Tiba-tiba ketiganya tersambar petir dan terjatuh.

Akibatnya Nasrullah, dan Nirwan meninggal dunia di TKP dan Jabbar di rujuk Ke RS Phadjongang Dg Ngalle.

Ketiga korban ditemukan pertama kali oleh petani bernama Najamuddin yang sedang berjalan pulang ke rumah dari sawahnya.

Tiba-tiba mendengar Jabbar meminta tolong. Sehingga Najamuddin langsung memeriksa kondisi dua orang lainnya.

Setelah memeriksa ketiga korban tersebut, Najamuddin bergegas kembali meminta bantuan untuk mengevakuasi ketiga korban tersebut.

Sekira pukul 15.00 Wita ketiga korban dievakuasi warga ke rumah mereka masing-masing. (hen/has/B)

  • Bagikan